Pelan terdengar suara seseorang tengah berbisik
Sepertinya dari arah kanan
atau mungkin dari arah kiri
Oh tidak!
Suara itu datang dari belakang
Entahlah...
Sepertinya suara itu datang dari segala penjuru
Dia pun mulai melangkahkan kakinya ke depan
Berjalan setapak demi setapak
mengikuti arah suara itu berasal
Namun...
tak lama dia berbalik ke belakang
Dan mulai berjalan mundur perlahan
Kakinya bergetar
Hatinya pun mulai goyah
"Kenapa aku harus mengikuti suara itu?"
pikirnya dalam hati
Dia tak tahu apa yang hendak dia tuju
Matanya kian redup
Cahyanya tak lagi berbinar
Lama sudah dia mengembara
Bukan hanya dalam hitungan detik
Namun...
Lelaku langkahnya itu
Nyatanya dia lakukan tanpa makna
Dia tak lagi kuasa
Banyak hal berkecamuk dalam dada
Haruskah dia ikuti pinta mereka
ataukah dia susuri jalan yang berbeda
Cairan bening itu pun perlahan menetes
Mengalir membasahi pipi
dan mendarat tepat ke titik
dimana kakinya berpijak
Dadanya mulai sesak
Dipenuhi berbagai angan
yang bukan lagi miliknya
Angan yang mereka lambungkan
untuk kemudian dia wujudkan
Angan yang tercipta dari pinta mereka
Bukan atas kehendaknya
Dia menatap ke sekeliling
"Bukankah dunia ini begitu luas?" ucapnya
"Tapi kenapa terasa begitu sempit bagiku?"
Lalu dia berjalan mendekati sebuah cermin
Kepalanya mengangguk-angguk
"Seperti inikah diriku?" gumamnya
Dia raih tali-tali yang mengikat kakinya
Lalu dia potong satu per satu
Hingga kakinya pun terasa ringan
tuk melangkah dan menyusuri kehidupan
yang t'lah lama menanti hadirnya
Teruntai sebuah senyuman indah di bibirnya
Lalu dia pun mulai berjalan
Kali ini bukan lagi tanpa makna
atau tuk sekedar memenuhi pinta mereka
Dia berjalan dengan hati yang ringan
Bukan lagi tanpa arah ataupun tanpa tujuan
Langkahnya tegas dan penuh pengharapan
Akan kehidupan yang lebih baik
tuk capai Ridlo-Nya :)
Jika kita hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain, pastilah hanya lelah yang akan kita rasa ^^ |
0 komentar:
Posting Komentar